Setiap dari Kami adalah Pahlawan Masa Kini

10 November 2015 sudah banyak yang berbeda dengan 10 November 1945 di kota pahlawan kala itu. Sebuah peristiwa yang memuncak setelah terbunuhnya Brigadir Jendral Mallaby. Tentara Inggris mulai melancarkan serangan berskala besar dan menghancurkan gedung-gedung pemerintahan Surabaya. Jika kita membincang Surabaya pada masa itu, kita akan teringat pada sosok bung Tomo yang sangat heroik menyuarakan perlawanan. Gugurnya para pejuang pada 10 November tersebut kemudian dikenang sebagai hari pahlawan.
10 November saat ini kondisinya sudah jauh lebih baik dari tujuh puluh tahun silam. Kita tak lagi berjuang dengan fisik, kita tak lagi harus bertaruh nyawa untuk mempertahankan kehormatan bangsa. Kita hanya perlu berkarya dan mengharumkan nama bangsa kita. Jika kita flash back ke sejarah masalalu, kita bisa membandingkan apakah yang kita lakukan saat ini sudah sebanding dengan apa yang dilakukan para pahlawan kita terdahulu. Untuk mengenang dan meneladani semangat perjuangan mereka maka kita harus melanjutkan perjuangan mereka. Karena kata sang proklamator kita bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa para pahlawannya.
Perjuangan kita saat ini tentunya dalam ranah dan aspek yang berbeda dengan perjuangan masa lalu. hari ini setiap kita adalah pahlawan, anggap saja demikian. Agar masing-masing dari individu mempunyai tanggung jawab terhadap kemajuan bangsa. Masyarakat Indonesia semuanya adalah pahlawan, pahlawan bagi bangsanya. Pelajar berjuang dalam aspek pendidikan, pengusaha dan wiraswasta berjuang dalam bidang ekonomi, para petani nelayan berjuang dalam bidang ketahanan pangan, semua lapisan masyarakat Indonesia adalah pahlawan, pahlawan dalam bidangnya masing-masing.

Menanamkan spirit kepahlawanan pada setiap individu akan berdampak pada sinergitas gerakan dari berbagai elemen masyarakat. Sehingga dalam masing-masing sektor yang kita geluti, semua aktivitas yang kita lakukan tak hanya sebatas masalah urusan “sekedar cukup untuk hidup”. Lebih dari itu, kita dalam keberbedaan yang ada harus mampu menguasai dunia. Sudah tidak saatnya lagi kita membicarakan konflik, korupsi, dan juga tindakan kriminalitas karena yang demikian itu adalah tindakan-tindakan yang menciderai nilai kepahlawanan. Hal-hal yang demikian hanya bisa merusak citra bangsa, dan para pelaku tindakan-tindakan tidak terpuji tersebut belum mampu memahami dan mengaplikasikan nilai kepahlawanan.

0 komentar:

Posting Komentar