Perjalanan Libur Lebaran




Lebaran kali ini masih tanggal 1 Syawal,, penetapan ini disetujui oleh semua ormas dan semua umat Islam diseluruh dunia tanpa perdebatan sedikitpun :D
ini hasil dari penetapan Hari Raya Idul Fitri yang tanpa ada perdebatan (semua pihak setuju hari raya tanggal 1 Syawal ^_^)
dibarengi dengan keluyuran di rumah para tetangga, dengan pasukan tersebut. selanjutnya hari kedua dilanjutkan dengan mudik ke kampung halaman, sampai hari ketiga. ekitar 30 menit di hari ke tiga kusempatkan mampir di rumah. dan tepat pukul 17.00 kita cap cuz menuju kota pahlawan. lokasi pertama yang dikunjungi, warung makan kaki lima (kalo laper apa aja mah enak).

jalan-jalan pertama ke food festival, ini hasilnya:
setelah bercapek-capek ria, dan berkenyang-kenyang ria. langsung cap cuz istirahat dan paginya kita masih punya agenda. go to Prigen Pasuruan, jalan-jalan ke Taman Safari Indonesia 2:


Mengikis Budaya Korupsi




Korupsi seakan sudah menjadi bagian dari tradisi bangsa Indonesia. Bagaimana tidak, akhir ini pemberitaan di media masa tak pernah luput dari “kisah serial” para koruptor yang semakin giat mengais pundi-pundi rupiah rakyat. Uang yang seharusnya untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat begitu saja disambar oleh orang-orang tak bermoral itu. Sehingga berdampak pada nasib rakyat yang semakin terpuruk. Lebih parahnya, hukum yang berlaku belum mampu untuk menjinakkan korupsi.
Pendidikan anti korupsi masuk dalam kurikulum, sebenarnya sudah sejak tahun 2010 lalu diwacanakan dan  kini tengah ditegaskan kembali untuk diterapkan pada tahun ajaran baru mendatang. Pasalnya, lembaga pengadilan pemerintah dirasa kurang bisa meminimalisir praktik-praktik korupsi yang semakin marak saat ini. Pendidikan anti korupsi tersebut ditujukan pada semua peserta didik dari tingkat dasar hingga perguruan tinggi, dan itu berlaku untuk semua civitas akademika tanpa terkecuali.
 Dengan terbongkarnya kedok para koruptor harus membuat kita sadar bahwa tanggung jawab pemberantasan korupsi adalah tugas kita bersama. Hal ini sejalan dengan tujuan diterapkannya pendidikan anti korupsi, yaitu untuk membentuk karakter peserta didik yang memiliki semangat anti korupsi serta memiliki kesadaran jika pemberantasan korupsi adalah tugas kita bersama, bukan hanya tugas KPK.
Media pendidikan dianggap sangat efektif untuk meminimalisir kasus korupsi yang terjadi. Bagaimanapun juga pembentukan karakter sejak dini akan menumbuhkan kesadaran diri yang maksimal. Daripada kita disibukkan untuk merehabilitasi moral para koruptor yang sudah terkadung “bobrok”,  menanamkan pendidikan anti korupsi  sejak dini pada semua  instansi pendidikan akan lebih efektif dan efisien.
Disamping itu, Selain masuk sebagai kurikulum di semua institusi pendidikan diharapkan pendidikan anti korupsi tidak hanya sebagai teori yang akan usang dan terlupakan ketika tidak dipelajari. Pendidikan anti korupsi juga harus bisa mencapai ranah kognitif, afektiv, dan psikomotorik. Sehingga, konsep pendidikan anti korupsi tak hanya menjadi sebuah teori tanpa realisasi.
Besarnya harapan dalam mengikis budaya korupsi menjadikan pemerintah berinisiatif untuk memberlakukan kebijakan ini sesegera mungkin. Dengan harapan, Negara kita menjadi Negara yang bersih dari korupsi. Serta agar kelak negri yang kaya ini tak lagi miskin gara-gara ulah para koruptor.

“Renstra Masuk PT”




Para siswa SMA seakan dibuat resah ketika pasca kelulusan. Pasalnya mereka harus menentukan langkah selanjutnya dalam mengenyam bangku pendidikan. Disela ketatnya persaingan memasuki perguruan tinggi kita terlebih dahulu harus menyusun ”Renstra” atau rencana strategis agar target kita bisa tepat dan akurat.
Pertama, tentukan jurusan yang diminati, dengan begitu kamu bisa menentukan perguruan tinggi mana yang kira-kira masuk kriteria pilihanmu bisa PTN ataupun PTS. Dalam hal ini jangan hanya memilih satu perguruan tinggi saja, bukannya menuntut untuk pesimis diawal, namun seperti yang kita ketahui perebutan bangku kuliah sangat ketat apalagi pada perguruan tinggi favorit, jadi kamu harus mempunyai beberapa pilihan. Namun kamu harus fokus pada pilihan utamamu, jadikan pilihan ke-2 dan setelahnya sebagai cadangan jikalau kamu tidak lolos pada pilihan pertama.
Kedua, cari informasi terkait pendaftaran serta syarat-syaratnya. Dalam hal ini kamu harus proaktif, jangan hanya mengandalkan informasi dari sekolah. Dengan kemajuan teknologi saat ini kamu dapat mengakses semua informasi terkait perguruan tinggi manapun dengan browsing di internet. Jangan lupa cari tahu juga tentang kualitas pendidikan di PT tersebut, agar kamu benar-benar  yakin bahwa PT yang kamu pilih sudah tepat.
Ketiga, biaya administrasi menjadi hal yang paling penting terutama bagi orang tua. Pastikan, biaya administrasi sesuai dengan kondisi perekonomian orang tua. Pasalnya biaya masuk PT sangat mahal sekali terutama perguruan tinggi favorit. Semakin baik kualitas sebuah PT akan mempengaruhi pula biaya administrasinya. Pastikan kamu tidak ketinggalan terkait info beasiswa yang beredar di kampus, agar bisa meringankan sedikit beban orang tuamu.
Keempat, jika telah mantap pada beberapa pilihan segera daftarkan diri. Dalam melaksanakan tes seleksi masuk PT usahakan kamu telah mempersiapkannya dengan matang, jangan menganggap remeh karena persaingan masuk PT lebih berat. Hal ini bisa dipersiapkan sebelumnya dengan mengikuti bimbingan belajar ataupun secara mandiri dengan membeli latihan soal-soal tes masuk PT sebelumnya yang biasanya telah dibukukan dan dijual di toko buku.
Kelima, harus menentukan tempat tinggal selama kamu kuliah nanti, entah itu kos ataupun ngontrak, perhatikan juga kondisi sosial masyarakat sekitar. Pastikan lingkungan yang kamu tempati adalah lingkungan yang kondusif dan mendukung proses belajarmu.


Orientasi Kuliah




Orientasi pengenalan kampus atau yang sering disebut OSPEK, menjadi momentum awal yang harus diikuti oleh mahasiswa baru. OSPEK merupakan  gerbang awal mahasiswa baru memasuki dunia baru, yang mana merupakan peralihan dari masa-masa SMA menjadi seorang mahasiswa, yang mana harus ada perubahan dalam hal sikap serta pola pikir yang lebih dewasa.
Dalam agenda OSPEK mahasiswa baru diperkenalkan dengan dunia baru mereka yakni iklim kampus yang berbeda dengan iklim pada masa SMA. tujuannya agar selama proses perkuliahan yang akan dilakoni, mereka sudah punya orientasi yang jelas. Mengingat berbagai macam motif yang melatar belakangi mahasiswa kuliah di suatu perguruan tinggi tersebut. Berbagai motif tersebut sangat beragam, ada yang memang sesuai dengan keinginannya, karena permintaan orang tua, menyesuaikan perekonomian, dan ada pula yang karena hanya diterima di Perguruan Tinggi tersebut.
Dari berbagai macam motif tersebut tentunya akan melahirkan dinamika yang berbeda bagi mahasiswa baru dalam memnjalani proses perkuliahan. Antara mahasiswa yang kuliah karena keinginannya sendiri dan mahasiswa yang terpaksa akan berbeda dalam mengikuti perkuliahan. Maka dari itu penting kirannya kita menentukan orientasi kuliah. Apakah kita hanya ingin mencari nilai, memperdalam ilmu pengetahuan, atau hanya sekedar melanjutkan jenjang pendidikan setelah lulus SMA.
Orientasi ini jarang sekali menjadi perhatian utama para mahasiswa baru, pasalnya mereka hanya asik menikmati proses yang ada tanpa mempunyai orientasi yang jelas. Akibatnya, tak jarang dari sebgaian mahasiswa hanya terkesan asal-asalan ketika mengikuti proses perkuliahan, ada yang hanya sekedar yang penting absen, datang duduk dan mendengarkan dosen tanpa ikut aktif ddalam proses belajar mengajar.  
Seyogyanya kita harus mempunyai orientasi kuliah yang jelas jadi selama proses yang ada kita dapat memaksimalkannya secara optimal, apakah setelah lulus nanti kita mau kerja atau melanjutkan kejenjang selanjutnya. sehingga ada target yang jelas, terkait apa-apa yang harus kita kuasai dan kita tingkatkan selama proses perkuliahan. Tidak hanya sekedar datang duduk dan absen.

Resensi Buku “Studi Islam Kontemporer”



 Islam menjadi kajian menarik yang tak pernah bosan rasanya kita membahasnya. Dari dinamika-dinamika yang tersuguhkan membuat kita selalu ingin mengikuti perkembangan Islam.  tak hanya umat Islam kalangan non-muslim pun tertarik untuk membincangkan Islamic Studies.
Islam sebagai sumber agama dan sumber ilmu pengetahuan telah melahirkan berbagai disiplin ilmu yang kini menjadi kajian diberbagi belahan dunia, tentunya hal itu tak semudah yang kita bayangkan untuk mengembalikan Islam seperti layaknya pada zaman Dinasti Abasiyyah, tentunya memerlukan sebuah proses yang sanagat panjang.
Akan tetapi Islam dimasa ini menunjukkan kemunduran, yang mana dinamika yang dibangun cenderung stagnan, hanya mengikuti arus. Tanpa melahirkan temuan-temuan baru yang dapat memberikan kontribusi besar bagi Islam itu sendiri.
Dalam melihat kenyataan tersebut M. Rikza Chamami mencoba merespon kenyataan tersebut dalam sebuah buku yang berjudul “Studi Islam Kontemporer”. Yang mana dalam buku tersebut penulis menyuguhkan warna studi Islam dalam empat pola: studi peradaban Islam, studi filsafat, studi ruh sumber Islam, dan juga studi kawasan.
Buku ini sangat memudahkan pembaca dalam penyajiannya, pemaparan dari bab satu hingga bab sepuluh tersusun secara sistematis dengan bahasa-bahasa yang ringan dan mudah dipahami. Buku ini sangat layak untuk dibaca karena dapat memberikan motivasi bagi kita, terutama umat Islam. serta mengajak kita untuk sejenak merefleksikan kemunduran Islam yang dahulu pernah jaya.