"Tanah airku tidak kulupakan kan terkenang selama hidupku, biarpun
saya pergi jauh tidak kan hilang dalam kalbu, tanahku yang kucintai engkau
kuhargai."
Indonesia pada tanggal 17 Agustus 2013 genap memasuki usianya yang
ke-enam puluh delapan. sebuah usia yang bisa dibilang cukup matang untuk menunjukkan
kemajuan-kemajuan yang telah kita capai yang tentunya membedakan kita dari negeri-negeri
lain yang masih terjajah. Negara ini lahir dengan sejumlah asa yang besar dari
masyaraakatnya, maka dari itu kemerdekaan adalah harga mati yang harus kita
perjuangkan bersama. Enam puluh delapan tahun itu, yang katanya kita telah
merdeka ternyata belum bisa membuat rakyat merdeka seutuhnya, masih banyak
keterjajahan yang dirasakan masyarakat dalam menapaki kehidupan di bumi pertiwi
ini.
Potret suram kehidupan rakyat miskin masih menjadi siluet yang
dipertontonkan pada setiap harinya. Kesenjangan hidup yang terjadi antara
golongan atas dan golongan bawah sangat begitu kentara, di negeri yang katanya
makmur ini. Seperangkat aturan dalam perundang-undangan telah dibuat,
harapannya untuk mencari keadilan. Namun sayang sekali, sesuatu yang bernama
keadilan tak lagi dapat kita jumpai disini, di negeri yang berdasarkan pada
keadilan sosial masyarakat Indonesia.
Hari ini, di negri ini banyak yang memperebutkan kuasa menjadi
pemimpin, baik pemimpin pusat ataupun di masing-masing daerah. Namun lagi-lagi
niat yang tulus untuk membangun bangsa malah terkontaminasi dengan
rencana-rencana yang jauh dari kata memakmurkan rakyat. Logika pencalonan yang
menggunakan logika dagang membuat pergeseran visi misi pembangunan bangsa.
Logika dagang yang digunakan dalam pencalonan adalah ketika awal pencalonan
mereka habis modal berapa, itu pula yang harus ditutup ketika menjabat, bahkan
harus lebih dari modal awal. Sistim birokrasi yang sedemikian rupa perlu
dibenahi mengingat nantinya kebijakan-kebijakan yang ditelurkan oleh pihak
birokrat yang akan sangat menentukan posisi rakyat kecil.
Demokrasi meminjam kata-kata John F Keneddy dalam pidatonya adalah
pemerintahan dari rakyat oleh rakyat dan untuk rakyat. Kendati demikian teori
berkata, namun Indonesia tidak memposisikan rakyat sebagai mana mestinya.
Rakyat menjadi nomor sekian bila dibandingkan dengan urusan-urusan yang
sifatnya politis, yang tentunnya dapat menguntungkan bagi pribadi maupun
golongan tersebut. Kondisi suram ini tidak boleh kita langgengkan, perlu adanya
rekonstruksi dalam sistim pemerintahan agar tidak terjadi kesenjangan sosial dalam masyarakat.
Bukan hanya carut-marutnya birokrasi pemerintahan, terdapat hal
lain yang memang perlu untuk kita benahi diantaranya adalah masalah pendidikan,
ekonomi, kesehatan, serta kesejahteraan rakyat. Sulitnya akses dalam
bidang-bidang tersebut semakin menunjukkan kompleksitas masalah yang dialami
bangsa yang katanya sudah merdeka ini. Bukan hanya itu, Indonesia juga banyak
dihuni oleh para tikus berdasi yang menyebabkkan negri ini semakin miskin dan
terpuruk.
Tidak hanya persoalan korupsi, namun perlu adanya peningkatan pada Sektor
pendidikan, kesehatan dan ekonomi, karena ketiganya merupakan sebuah mata
rantai yang tidak boleh terputus. Karena dengan masyarakat yang sehat dan
berpendidikan akan bisa meningkatkan perekomian dari masing-masing keluarga.
Jika salah satu dari ketiga sektor tersebut berjalan tidak berimbang artinya
ada salah satu dari ketiganya yang tidak diperhatikan maka akan terjadi
ketimpangan dalam menciptakan kesejahteraan rakyat.
Dengan usianya yang semakin matang, bangsa Indonesia harus
melakukan perubahan besar dalam menatap masa depan bangsa yang cemerlang. Perlu
adanya sinergitas dari pihak birokrasi serta masyarakat secara umum untuk bersama-sama
mengisi kemerdekaan Indonesia yang telah berhasil direbut oleh para pahlawan
kita dengan kucuran darah dan nyawa.
Generasi muda mempunyai tanggung jawab besar dalam memperbaiki
Indonesia yang hari ini sedang mengalami krisis multidimensi. Bagaimanapun
kondisi negeri kita saai ini, negeri ini tetaplah indonesiaku. Maka dari itu dengan
bersama-sama menjaga stabilitas politik dan ekonomi, maka akan terwujud
kesejahteraan rakyat yang harapannya dapat mengharumkan nama Indonesia.